Belajar Ilmu Syar'i dan Ilmu duniawi bersama Abuzahra

Ilmu Akhirat dan Dunia Haruslah Seimbang

BUKU JIHAD MELAWAN TEROR PUN “MELEDAK”!

63 Komentar

Oleh: Abu Zaki (Tim Editor Rumah Penerbit Al-Manar)

Bismillahirahmanirahiim
Kepada kaum Muslimin di manapun berada dan para Ahlussunnah khususnya yang semoga senantiasa dirahmati Allah Ta’ala.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, walau hanya sebuah buku kecil, buku pertama yang diterbitkan oleh Rumah Penerbit Al-Manar langsung “meledak!” Ledakkannya langsung menggema dan menarik hati umat Islam di Indonesia. Gaungnya terus menyebar dari kota hingga ke pelosok daerah.
Sejak dikenalkan pertama kali pada acara tabligh akbar dan pertemuan dengan masyaikh di JIC Jakarta Utara, telpon, email dan sms pun berdatangan menghampiri penerbit, tanggapannya bermacam-macam, dari yang protes karena kavernya memuat sebelah mata akhwat bercadar, atau protes karena dianggap mendiskreditkan para pelaku bom bunuh diri dan simpatisannya, atau justru ada yang meminta agar penerbit dapat memfasilitasi, agar sang penulis, Ustadz Zaenal Abidin bin Syamsudin Lc dapat membedah buku tersebut dalam acara tabligh akbar di masjid mereka. Tercatat beberapa panitia pun segera memesan jadwal: Salatiga, Solo, Yogyakarta, Cilacap, Lampung, Pekanbaru, Ciputat, Cimanggis, JIC Jakarta Utara, Bekasi, menginginkan buku itu dibedah di daerah mereka. Walhasil, gayung pun bersambut, penulis pun menyanggupi untuk membedahnya.
Di Yayasan Dakwah Dar el-Dzikr, Sukoharjo, tercatat ribuan jemaah memenuhi tabligh akbar dan bedah buku Jihad Melawan Teror. Panitia yang tadinya memesan buku dalam jumlah terbatas akhirnya pun kewalahan, mereka kekurangan stok.
Selanjutnya, Masjid Amar Ma’ruf Bekasi juga dipilih sebagai tempat tabligh akbar. Ribuan jemaah memadati masjid. Mereka begitu antusias untuk mengikuti kajian. Jemaah masih terus berdatangan sehingga panitia khawatir tempat yang disediakan tak mampu menampung membludaknya peserta. Saat acara baru berjalan sekitar 10-15 menit, tiba-tiba di dalam masjid terjadi kegaduhan. Tenyata, ditengah-tengan jemaah ada puluhan orang yang tidak berniat menuntut ilmu, namun memang berniat untuk mengacaukan acara, membuat onar. Terbukti, mereka sudah mempersiapkannya dengan matang, yaitu dengan melengkapi dirinya dengan berbagai jenis senjata dan berpencar di dalam masjid untuk memprovokasi jemaah. Insiden yang tidak sepantasnya pun terjadilah, masjid sebagai tempat ibadah dan menuntut ilmu yang seharusnya dimuliakan mereka hinakan. Kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan oleh seorang penuntut ilmu pun berloncatan dari mulut-mulut para pengacau. Ustadz Zaenal Abidin dilaknat, beliau dimurtadkan, bahkan serangan fisik pun ditujukan kepada beliau. Jemaah gempar. Jemaah Akhwat di balik takbir histeris dan bertangisan. Mereka tak terima ustadz yang mereka muliakan dihinakan para pengacau. Perlawanan spontan terjadi, aksi saling pukul tak bisa dihindarkan. Beberapa jemaah yang mencoba melindungi ustadz menjadi korban pemukulan. Jemaah yang tak bisa mengendalikan diri segera menyeret beberapa perusuh dan menghalau ke luar masjid, mereka tak mau mengotori masjid dengan darah kotor para penyerang.
Akhirnya acara tabligh akbar dibubarkan panitia, mereka tak ingin hal lebih buruk terjadi. Banyak jemaah yang mengatakan, “Kalau tak ingat akhlak penuntut ilmu, andaikan tak menyadari kemuliaan rumah Allah, andaikan para ikhwan tak saling mengingatkan dan mencegah untuk tak membalas aksi brutal para pengacau, bisa jadi habislah mereka yang hanya puluhan orang itu!” Bagaimana tidak? Ghirah mantan-mantan preman yang sudah dapat hidayah kembali muncul. Nafsu membunuh mereka sangat sulit dikendalikan. Bahkan ada jemaah yang hampir pingsan karena dilarang para ikhwan untuk tak membalas menyerang para pengacau. Ia tertekan karena tak boleh melawan tindakan sewenang-wenang mereka, sementara ia yakin punya kekuatan untuk melawan!
Berita menyebar, ikhwan salafiyin jabodetabek tersentak dengan aksi yang terjadi. Mereka spontan berkoordinasi untuk segera meluncur ke Amar Ma’ruf, namun kembali para ikhwan saling menasihati dan mengendalikan.
“Ingat! Kita tidak sama dengan para pengacau itu.”
“Jangan sampai kita diadu-domba.”
Sekali lagi, kemuliaan akhlak salaf ditunjukkan oleh para ikhwan salafiyin. Allah Ta’ala masih memberikan hidayah dan kesabaran. Alhamdulillah.
Sama sekali tak terbersit di hati penulis, editor maupun tim penerbit. Bahwa apa yang diterbitkan akan berdampak sedemikian besar. Namun sebenarnya indikasi ketertarikan umat terhadap bahasan ini sudah terdeteksi. Naskah yang awalnya hanya berupa artikel yang dimuat di harian umum Republika banyak mendapat tanggapan dari umat Islam. Artikel itu awalnya tak lain hanya untuk mengklarifikasi kepada umat Islam secara umum, kepada aparat pemerintah maupun kepada rakyat Indonesia secara luas, bahwa aksi terorisme dan para pelakunya bukanlah cerminan kebenaran ajaran Islam yang suci, yang sangat menghargai nyawa manusia dan kaum Muslimin. Bahwa kesamaan penampilan fisik antara jemaah salafiah dengan kelompok pelaku bom bunuh diri tidak bisa disamakan. Artikel itu juga untuk meluruskan isu miring tentang Wahabisme yang dilontarkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, sekaligus sebagai penghibur dan dukungan kepada para Ahlu Sunnah untuk tetap istikomah dalam menerapkan Sunnah Rasul dalam keseharian hidupnya. Alhasil, masukan dan saran dari jemaah kepada penulis pun direspon sangat positif, yaitu untuk menjadikan artikel tersebut sebuah buku yang dapat menjelaskan lebih gamblang dan lengkap tentang isu terorisme, radikalisme dan wahabisme. Karena siapapun dapat merasakan, bahwa setelah terjadinya aksi bom bunuh diri di JW Mariot dan Ritz Carlton, maka fitnah terhadap Ahlu Sunnah semakin kuat, mereka semakin dicurigai dan dikucilkan. Maka dengan pertolongan Allah Ta’ala, akhirnya buku kecil itu pun terbitlah.
Dan aksi radikal yang ditunjukkan oleh puluhan orang di masjid Amar Ma’ruf Bekasi pada akhirnya membawa hikmah sangat besar. Solidaritas dari jemaah salafiah semakin mengkristal. Pandangan masyarakat sekitar masjid dan juga aparat keamanan pun semakin terbuka lebar, mereka sudah dapat menilai, ternyata jemaah yang selama ini mengikuti kajian rutin di masjid tersebut dan yang selama ini mereka curigai bukanlah kelompok radikal yang mendukung aksi teror dengan bom bunuh diri. Bahkan mereka menilai, jemaah salafiah adalah korban dari aksi radikal. Dan seakan para perusuh itu menyatakan dengan terus terang, “Aku adalah pelaku teror. Mereka (jemaah kajian masjid Amar Ma’ruf) bukan pelaku teror dan bukan teman kami! Kami lah terorisnya!”
Allahu Akbar! Allah membuka jalan. Tanpa bersusah payah berdakwah dengan lisan, tanpa harus dengan mulut berbusa, masyarakat awam menjadi tahu, bahwa jemaah salafiah bukanlah teroris. Mereka pun menjadi lebih bisa menerima, tak takut dengan keberadaan jemaah salafiah, dan sudah bisa membedakan dan membuat kesimpulan, “siapa yang diteror dan siapa yang meneror! Mana yang teroris dan mana korban terornya!”
Demikianlah. Buku Jihad Melawan Teror “meledak”, dan ledakannya seakan menyadarkan berbagai pihak yang selama ini cuek dan saling acuh. Dan akhirnya hikmah dari kejadian ini pun semakin terlihat, siapa yang hanya bisa menyalahkan dan mana yang benar-benar sebagai umat Islam sejati, yang seperti satu tubuh, di mana saat yang satu sakit maka yang lainnya juga merasakan sakitnya. Mana yang hanya bisa mendiskreditkan dan mana yang berusaha mencari solusi untuk kebaikan bersama.
Hingga kini simpati kepada penulis buku ini terus berdatangan, jemaah salafiah yang tersebar di Indonesia menanyakan, “Bagaimana keadaan Ustadz Zaenal?” Dan kami berdoa, semoga doa dan dukungan jemaah dicatat Allah sebagai amal kebajikan.
Akhirnya, dengan memohon petunjuk dan perlindungan kepada Allah azza wa jalla, semoga dakwah kami melalui penerbitan buku-buku salaf dapat menyebarluas dan masuk ke kalbu umat Islam di Indonesia. Dan dengan terjadinya intimidasi terhadap jemaah salafiyah semoga menjadikan hikmah besar, bahwa umat Islam mesti bersatu, bahwa Ahlu Sunnah hendaklah saling menjaga dan melindungi, karena kemuliaan Islam adalah yang utama, bukan kemuliaan dan kehormatan kelompok apalagi perorangan. Sekali lagi, kemajuan dakwah sunnah adalah tanggung jawab bersama, maka siapapun yang menegakkan dan menjaganya wajib didukung dan dilindungi, karena tantangan jalan dakwah ke depan semakin terjal dan berliku, dan semoga kita senantiasa istikomah dan tegar di atas jalan Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bogor, Zulhijjah 1430H.
Abu Zaki

Penulis: kusnanto_abuzahra

Perkenalkan nama saya Kusnanto yang lahir pada tanggal 7 September 1978 di Bogor, dikaruniai dua orang anak perempuan yang sangat lucu2, Insya Allah Adik baru akan menyusul...Amin.

63 thoughts on “BUKU JIHAD MELAWAN TEROR PUN “MELEDAK”!

  1. jazakumullah khairan atas infonya.

  2. Assalamu’alaykum akhi..
    Ana izin copas artikelnya ya…
    Jazakalloh khoiron..

  3. Masya Alloh,biadab para teroris itu, ana bisa memprediksi darimana mana mereka, karena ana pernah bersama mereka dahulu di awal-awal ana mengenal manhaj salaf, alhamdulillah setelah ilmu benar2 masuk dalam perjalanan hidup ana, ana tahu siapa dan seperti apa mereka dalam islam, merekelah anjing-anjing neraka, merekalah orang-orang yang disebut Rosululloh membaca al qur’an tapi tidak sampai dikerongkongan.sayang sekali ana sudah tidak tinggal di bekasi, kalo saja ana datang pada event diatas maka akan bertemulah ana dengan kawan lama dimana saat itu dia menjadi lawan utama ana

  4. Ping-balik: Peristiwa mengejutkan pada sebuah acara Bedah Buku « Tulisan Kehidupan

  5. BismiLlaah,subhanaLlooh kpn kejadian ny a?mdh2an kt ttp istiqomah smp akhir hidup amin

  6. Allahu akbar…
    Allah akan senantiasa menegakan Islam sebagai agama yang sempurna dan selalu memunculkan para penegak dien ini diatas manhaj yang haq yang senantiasa berjihad di Jalan Allah. ana semakin mantap dengan manhaj salaf….
    syukran atas artikelnya…

  7. bagus sekali untuk membuka mata yg selalu melihat islam dr satu sudut pandang saja

  8. Hari ini banyak orang yang mengaku pengikut salaf, tapi akhlak dan sikapnya tidak mencerminkan pengikut salaf. Makanya jangan suka memvonis kelompok lain yang tidak sependapat dengan kelompok anda dengan ahlul bid’ah atau khawarij. Mengaku pengiku salaf tapi menggembosi jihad, dan menuduh orang-orang yang ingin berjihad melawan penguasa murtad dengan sebutan khawarij, dan lain-lain sebutan.

    • tapi ciri2 khawarij itu suka mengkafirkan penguasa, mirip dengan kelompok antum…

    • akhi muhammad qusyairi: lha antum gimana akhlaknya, bahkan antum lebih parah akhlaknya?, antum mengkafirkan penguasa muslim, jihad antum bukan jihad akhi….
      oya, siapa yg kalian maksud dengan penguasa murtad?? apakah pemerintah indonesia?

      klo menurut kalian pemerintah indonesia itu kafir apa hujjah antum?? dan ana tanya sama antum, bagaimana dengan keadaan raja najasyi? beliau kafir atau tidak? mengapa raja najasyi yg wafat kok tetap di sholatin rasulullah??? padahal beliau menyembunyikan keislamannya, sedangkan pemerintah indonesia jelas2 menampakkan keislaman mereka. mereka muslim….

      akhi, lebih baik salah dalam tidak menganggap seseorang itu kafir, dari pada salah memvonis seseorang muslim sebagai kafir…

  9. Mengaku pengikut salaf tp diri dan jiwa masih terkungkung dengan sistem jahiliyah (thoghut) bahkan membela mati-matian penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, apakah ini sunah ? Sangat ironis sekali orang Islam yang mengaku pengikut salaf hanya membatasi diri pada penelaahan kitab-kitab salafy sementara membiarkan dirinya hidup di bawah kekuasaan hukum jahiliyah.

  10. semoga Alloh Ta’ala selalu menolong orang-orang yang istiqomah pada manhaj salafus sholih. semoga ustadz Zainal Abidin selalu mendapatkan pertolongan Alloh Ta’ala.

  11. alhamdulillah… semoga ustadz zaenal dalam kondisi baik, dan ikhwah salafiyin tetap sabar dan tidak terprovokasi oleh ulah biadab dari orang2 jahil ini

  12. Setiap musibah yang Allah timpakan kepada manusia pasti ada hikmahnya, dengan terjadinya peristiwa penyerangan itu masyarakat menjadi tahu siapa sebenarnya yang teroris dan siapa sebenarnya orang yang selama ini curigai teroris. semoga dengan peristiwa ini juga masyarakat tergerak hatinya untuk mengenal dakwah salaf lebih mendalam

  13. Kronologis dan Penjelasan Sikap JAT Terhadap Insiden Masjid Amar Makruf Nahi Mungkar, Bulak Kapal, Bekasi

    19 Dzulhijjah 1430 / 6 Desember 2009
    Kronologis dan Penjelasan Sikap JAT
    Terhadap Insiden Masjid Amar makruf NAhi Mungkar, Bulak Kapal, bekasi

    Kronologis

    Penyusunan kronologis ini didasarkan dari Laporan Tim Investigasi Sariyyah Da’wah wal I’lam
    Imaroh Wilayah Jakarta :

    1. Pengakuan dari Panitia Bedah Buku “ Jihad Melawan Teroris “ a.n Abdul Aziz sebagai berikut :
    Kajian bedah buku ahad pagi berjudul “Jihad Melawan Teroris” diwarnai kerusuhan oleh beberapa oknum jama’ah abu bakar basyir (+- 50 orang, bahkan hadir juga diantara mereka Ust. Halawi Ma’mun), kerusuhan dipicu ketika ust. Zaenal abidin (selaku pemateri) menyebutkan nama Ust. Abu Bakar Basyir pada saat kajian baru berjalan 10 menit, kemudian salah satu dari mereka (yaitu Ust. Halawi Ma’mun dan diikuti oknum jama’ah Abu Bakar Ba’asyir yang lain) langsung meneriakan takbir Allohu Akbar secara serempak dengan suara yang sangat keras. Mulai saat itu kondisi mulai tidak kondusif dan mencekam, beberapa dari mereka langsung menghampiri ust. Zaenal Abidin,LC. dan berusaha untuk menzolimi ustadz.
    Alhamdulillah hal itu tidak terjadi karena kesigapan dari panitia dan beberapa jama’ah bedah buku yang ikut membantu menenangkan beberapa oknum jama’ah Abu Bakar Ba’asyir tersebut.

    Beberapa oknum tersebut terlihat membawa senjata tajam dan senjata api (menurut penglihatan jama’ah bedah buku yang lain). Sebagian dari mereka meneriakan Ust. Zaenal abidin dengan kata-kata “Bangsat, Murtad, Kafir, dll”. Sepertinya kerusuhan ini memang sudah direncanakan oleh mereka mengingat pada pagi hari mereka sudah mempelajari kondisi dan medan masjid juga mempersiapkan peralatan berbagai senjata dan menyimpan sendalnya di dalam tas. (bahkan mereka hendak menyerbu kajian ini setelah kajian mereka di tempat lain selesai).

    NB : Mereka tidak menodongkan senjata api dan tidak ada jamaah yg terluka dengan senjata tajam. (Ana punya rekamannya, karna waktu itu ana sebagai panitia kajian)
    Pengakuan tersebut di dapat dari Mailing List Assunnah ( assunnah@yahoogroups.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it ).

    2. Penyelidikan oleh anggota Tim Investigasi Sariyyah Dawlam JAT Wilayah Jakarta atas e-Mail yang dimuat Mailing List As Sunnah melalui Yahoo Messenger dengan saudara Abdul Aziz tersebut lebih menguatkan dugaan , bahwa kelompok Salafiyyun yang mengadakan acara tersebut memang disengaja hendak menyulut bentrok fisik dengan pihak yang akan dipancing. Dalam hal ini bukan kelompok JAT, tetapi ditonjolkan oknum yang seolah mewakili JAT.

    3. Pengakuan dari Ust. Halawi Makmun Lc. MA. kepada Tim Investigasi Sariyyah Dawlam JAT Wilayah Jakarta sebagai berikut :
    “Maksud kami hadir dalam acara bedah buku “Jihad Melawan Teror” yang ditulis oleh Zainal Abidin Lc. Adalah untuk menyampaikan hujjah dan meluruskan manakala ada pernyataan yang menjurus kepada fitnah. Hal ini didasari karena para pemuka Salafi kerap kali memojokkan para mujahid.”
    Hal ini telah direncanakan dalam rapat oleh Ust. Halawi dan jamaah halaqoh yang di bimbingnya pada malam hari sebelumnya (sabtu, 5 Desember 2009) di daerah Petukangan.
    Selanjutnya setelah Zainal Abidin melakukan muqodimah dan menyebut nama ust. Abu Bakar Ba’syir sambil mengutip perkataan beliau dari TV, pada saat itu serentak terdengar takbir dari ikhwan-ikhwan, Lalu salah seorang dari anggota halaqoh ust. Halawi (bpk. Haidir) berdiri dan menyampaikan perkataan yang di tujukan kepada Zainal Abidin : “Kenapa Antum Fitnah Ust. Abu Bakar Ba’asyir?” Sambil maju kedepan.
    Pada saat maju tersebut, ada seseorang yang menghalangi dan memukul sdr. Haidir.
    Beberapa Ikhwan lain yang melihat kejadian itu langsung menyerang oknum pemukul tersebut dan terjadilah baku hantam.

    Pada saat itu Ust. Halawi Meminta kepada Ust. Zainal untuk meneruskan pembicaraannya mengenai ust. Abu Bakar Ba’asyir tetapi Berhubung diluar sudah ada polisi ust. Halawi khawatir adanya jebakan, maka beliau dan jamaah pun keluar.

    Kesimpulan

    Sangat terlihat jelas , bahwa Panitia Bedah Buku “ Jihad Melawan Teroris “ ingin memperkeruh masalah ummat Islam yang sudah terlalu banyak dengan mengadakan acara semacam itu dimana pada waktu bersamaan juga JAT Mudiriyyah Bekasi mengadakan acara Bedah Buku lain di tempat yang tidak berjauhan dari mesjid Amar Ma’ruf Nahi Munkar Bulak Kapal. Dimana hal seperti ini berpotensi menyulut bentrokan fisik.

    Pemukulan yang terjadi kepada saudara haidir (bukan anggota JAT) oleh oknum tertentu karena mempertanyakan sikap pembicara yang selalu melempar berbagai tuduhan fitnah sepihak ke atas ust. Abu Bakar Baasyir menunjukkan bahwa acara di Masjid Amar Makruf Nahi Mungkar memang sudah berangkat dari titik kebencian dan permusuhan hingga mengakibatkan sebuah sikap yang berlebihan oleh oknum tersebut terhadap si penanya.

    Maka kesimpulan kami :

    1. Bahwa patut diduga insiden ini terjadi untuk menarik – narik Jama’ah Anshorut Tauhid kepada benturan secara fisik dengan kelompok Islam lainnya , dalam hal ini adalah kelompok yang menyebut diri mereka sebagai “Salafiy”.
    2. Bahwa insiden kecil ini akan dimanfaatkan pihak tertentu yang menghendaki lemahnya kaum muslimin dan secara khusus ada upaya pencitraan negatif kepada jama’ah Anshorut Tauhid, utamanya kepada Amir Jama’ah , Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.

    Sikap JAT
    Berdasarkan hal – hal diatas maka Jama’ah Anshorut Tauhid menyatakan sikap sebagai berikut :
    1. Jama’ah Ansharut Tauhid menyatakan bahwa tidak ada intruksi ataupun program atau kebijakan institusi untuk mengacaukan acara kelompok lain , maka JAT tidak terkait / terlibat dengan insiden Bulak Kapal tersebut .
    2. Jama’ah Ansharut Tauhid menghimbau semua pihak terutama kelompok yang mengaku “Salafiy” untuk tidak menjadi perpanjangan tangan siapapun dalam memperkeruh kondisi Ummat Islam yang sedang dalam keadaan lemah ini.
    3. Kepada ikhwan-ikhwan yang sepandangan dengan kami, baik yang bergabung dalam Jama’ah Anshorut Tauhid ataupun tidak, kami ingatkan agar berhati – hati dan menghindari jebakan apapun yang bisa mengakibatkan hal yang fatal serta menjauhkan kita dari ridho Alloh Azza wa Jalla .
    4. Jama’ah Ansharut Tauhid megajak kepada seluruh umat agar terus membangun kekuatan Islam hingga pada saatnya , Alloh Azza wa Jalla memberi kita jalan untuk menunaikan Jihad Fii Sabilillah dalam arti yang sebenar-benarnya .

    Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin , Hasbunallahu wa ni’malwakiil.

    Solo , Muharram 1431 / Des 2009

    Tertanda

    Katibul ‘Aam JAT

    • loh.. siapa yg memfitnah Pa Ba’asyir, wong ust cuma bilang “..sy ingin mengomentari pernyataan ust abu bakar ba’aysir di televisi..” langsung saja teman2 antum yg gak punya adab teriak-teriak..(kafir..murtad .. dll), harusnya dengarkan dulu pernyataan ust. zaenal apa… belum tentu menyudutkan Pa Ba’asyir .. kalaupun pernyataanya berisi meluruskan kesalahan Pa Ba’asyir mengapa harus marah.. mati-matian bela Pa Ba’asyir.

      Kesimpulan yg aneh, panitia yg mengadakan acara bedah buku dianggap ingin memperkeruh umat Islam. .. yang suka ngebom mas yg memperkeruh umat islam.. dan pastinya yang bikin rusuh pengajian itu yang memperkeruh umat..

  14. Allah azza wa jalla berfirman:
    “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa berita, periksalah dengan teliti (tabayyun) agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q. S. Al-Hujuraat: 6)

  15. kalau antum benar2 seorang penuntut ilmu yg adil dan mencari ridho’an Allah azza wa jalla, mohon di muat posting ana semuanya,termasuk penjelasan JAT

    jazakallah….

  16. saya ingain sekali ust2 diadakan dialog terbuka dengan orang2 yang diklaim khawarij soalnya bisa jadi mereka yang benar, persoalannya khawarij dulukan memberontak pemerintahan muslim yang istiqamah di atas hukum Alloh SWT sementara mereka sekarang memberontak kepada pemerintah yang memakai hukum skuler,uud45,pancasila, trus sistemnya juga sistem demokrasi dasamping itu jga mereka loyalitasnya kepada salibis amerika. saya pencari kebenaran tolong persoalan ini dibahas bareng dengan mereka, kalo ust2 tidak mau dialog sebenarnya saya jadi ragu khawatir ada penyembunyian ilmu dari salah satu pihak…

  17. untuk Muhammad Qusyairi,tolong jelaskan kepada kami dalil yg shahih dan adakah prilaku RssulAllah yg membenarkan menentang penguasa?apakah RassulAllah pernah melawan pemerintahan kaum kafir quraish?tolong jelaskan alasan antum,kalau antum punya dalil yg jelas dan bisa di pertanggungjawabkan.

  18. bicara dan berpendapat tentang agama dengan hawa nafsu sangat berbahaya….tidak bisa dijadikan dalil…ciri khas dari para Salaf adalah qo’alaALLAH wa qo’la Rassul…

  19. saya melihat ada sesuatu yang ganjil kok masukan dari muhammad qusyairi dibantah mentah terus hrusnya ditelaah dulu barangkali banyak benarnya, afwan saya semakin ragu terhadap ust2 yang selama ini saya talim spt ust zainal, ust abd hakim, ust bdrussalam,dan begitu juga dengan radio raja` soalnya kalau memang benar harusnya berani dialog terbuka dengan mereka yang di klaim khawari. tapi kenyataannya ga pernah ada bahkan ada indikasi menghindar, apa takut kita2 membelot kali ya?

  20. Assalamualaikum

    Kalau bisa diusahakan bedah bukunya bisa dilaksanakan di Bojonegoro karena keyakinan jihad ala terorist ini sudah masuk di kec padangan kabupaten Bojonegoro
    Karena disana ada yayasan yg didirikan alumni ngruki dan afganistan yg aktif dakwah keyakinan tersebut.
    jazakumulloh khoir

  21. @alguraba:
    bismillah..
    pada awalnya ana hanya mau mnegikuti dialog saja, tapi membaca koment2 antum hati ana jadi tergerak untuk berkomentar. ‘afwan, ana prihatin membaca koment antum, terutama koment yang terakhir. yang antum katakan sekarang antum jadi ragu melihat fenomena di atas atau karena ust2 salafiyyin yang katanya tidak pernah mau dialog terbuka dengan mereka2 yang di tuduh sebagai khawarij.

    agama ini adalah nasehat…
    nasehat ana buat antum:
    teruslah dalam menuntut ilmu ya akhi..
    karena ilmu itulah nanti yang akan membentengi kita dari syubhat2 yang akan menerpa hati kita yang sangat lemah ini..

    akhi..
    bertanyalah kepada mereka ust2 salaf yang selama ini antum mengambil ilmu, tentang apa itu negara islam, apakah indonesia ini darul kafir ataukah darul islam, dll…
    isnyAlloh nanti syubhat yang ada di hati antum akan hilang..
    karena salah dalam memahami dalam hal ini berat ya akhi konsekuensinya..
    diantaranya engkau akan bermudah2an mengkafirkan pemerintah kaum muslimin bahkan orang2 yang tidak sepemahaman dengan antum..

    adapun kenapa para azatidz salafiyyin tidak meu berdialog dengan mereka. kita berhusnudhon ya akhi , siapa tau boleh jadi diantara mereka sudah ada yang saling menasehati hanya saja kita tidak tau atau tidak di publikasikan. karena memang sebaik2 nsehat adalah ketika nasehat itu tidaklah di ketahui kecuali hanya oleh orang yang kita nasehati saja.

    Di antara hal-hal yang diingkari oleh para ulama salaf adalah perdebatan, perselisihan, serta berbantah-bantahan dalam masalah halal dan haram. Perbuatan ini bukanlah merupakan kebiasaan para imam Islam (kalangan salaf).

    Para ulama salaf telah mengingkari dan membantah kebiasaan perdebatan/berbantah-bantahan (yang dilakukan sebagian orang) melalui hadits marfu’ dalam kitab Sunan :

    ما ضل قوم بعد هدى إلا أوتوا الجدل ثم قرأ (ما ضَرَبوهُ لَكَ إِلّا جَدَلاً بَل هُم قَومٌ خَصِمون)

    “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mereka berjalan di atas petunjuk, kecuali setelah mereka terjatuh dalam perdebatan”. Kemudian beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat : “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3250, Ibnu Majah no. 48, Al-Haakim 2/447-448, Ahmad 5/252, dan Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir no. 8067; dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Shahiihul-Jaami’ no. 5633].

    Para ulama salaf telah mengingkari dan membantah kebiasaan perdebatan/berbantah-bantahan (yang dilakukan sebagian orang) melalui hadits marfu’ dalam kitab Sunan :

    ما ضل قوم بعد هدى إلا أوتوا الجدل ثم قرأ (ما ضَرَبوهُ لَكَ إِلّا جَدَلاً بَل هُم قَومٌ خَصِمون)

    “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mereka berjalan di atas petunjuk, kecuali setelah mereka terjatuh dalam perdebatan”. Kemudian beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat : “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3250, Ibnu Majah no. 48, Al-Haakim 2/447-448, Ahmad 5/252, dan Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir no. 8067; dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Shahiihul-Jaami’ no. 5633].

    Berkata sebagian salaf :

    إذا أراد الله بعبد شراً أغلق عنه باب العمل وفتح له باب الجدل

    “Apabila Allah menginginkan seorang hamba dengan keburukan, maka Ia akan menutup pintu amal dan membuka pintu perdebatan baginya” [Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 8/361 dan Al-Khathiib dalam Iqtidlaaul-‘Ilmi hal. 80 dari perkataan Al-Khurkiy].

    Maalik (bin Anas) berkata :

    أدركت أهل هذه البلدة وإنهم ليكرهون هذا الإكثار الذي فيه الناس اليوم: يريد المسائل

    “Aku telah menemui penduduk negeri ini (yaitu Madinah) dimana mereka membenci satu hal yang banyak dilakukan orang-orang di hari ini – yang beliau maksudkan adalah al-masaail (yaitu perdebatan masalah fiqh)” [Diriwayatkan oleh Al-Khathiib dalam Al-Faqih wal-Mutafaqqih 2/9].

    Sering pula didapati beliau (Al-Imam Malik) mencela orang yang banyak bicara dan berfatwa. Beliau berkata :

    يتكلم أحدهم كأنه جمل مغتلم يقول هو كذا هو كذا بهدر في كلامه

    “Banyak di antara mereka yang berbicara seperti (bicaranya) onta. Ia menyatakan : ‘Hal ini begini dan begitu’ – dimana perkataannya itu tidak ada faedahnya”.

    Malik juga tidak menyukai menjawab dalam banyak permasalahan, dimana beliau berkata :

    قال اللَهُ عز وجل (وَيَسأَلونَكَ عَنِ الرّوحِ قُلِ الرّوحُ مِن أَمرِ رَبّي) فلم يأته في ذلك جواب

    “Allah ‘azza wa jalla telah berfirman : ‘Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku’ (QS. Al-Israa’ : 85). Di situ Allah tidak memberikan jawaban (atas pertanyaan mereka)”.

    Pernah dikatakan kepada Maalik : “Bolehkan seorang yang berilmu tentang sunnah berdebat dengan ilmunya itu ?”. Maka beliau menjawab :

    لا ولكن يخبر بالسنة فان قبل منه وإلا سكت

    “Tidak boleh. Namun yang mesti ia lakukan adalah menyampaikan sunnah. Jika diterima, maka itu baik; dan jika tidak, hendaklah ia diam”.

    Maalik juga berkata :

    المراء والجدال في العلم يذهب بنور العلم

    “Perdebatan dan berbantah-bantahan dalam ilmu akan menghilangkan cahaya ilmu”.

    المراء في العلم يُقسي القلب ويورث لضعن

    “Berbantah-bantahan dalam masalah ilmu dapat menyebabkan kerasnya hati dan membuahkan kebencian”.

    Dan bila ditanyakan kepada beliau persoalan, sering dijawab dengan kata-kata : “Aku tidak tahu”. Begitu pula Al-Imam Ahmad melakukannya sebagaimana dilakukan Al-Imam Malik…

  22. @alguraba:
    bismillah..

    akhi fillah..
    Para ulama salaf sering diam dan tidak memperdulikan banyaknya perdebatan dan perbantahan. Hal itu mereka lakukan bukan karena bodoh dan lemah (dalam hujjah), namun justru karena ilmu yang mereka miliki dan rasa takut kepada Allah ta’ala. Adapun orang-orang yang sering memperluas permasalahan setelah kaum salaf, bukan berarti mereka mempunyai satu kekhususan ilmu dibandingkan yang lain. Mereka lakukan itu karena rasa senang terhadap kalam dan sedikitnya rasa wara’ (dalam agama). Sebagaimana dikatakan Al-Hasan saat mendengar satu kaum yang tengah melakukan perdebatan :

    هؤلاء قوم ملوا العبادة وخف عليهم القول وقل ورعهم فتكلموا

    “Mereka adalah satu kaum yang telah bosan beribadah (kepada Allah), menganggap remeh perkataan, dan sedikitnya rasa wara’. Maka mereka banyak berbicara..” [Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Az-Zuhd hal. 272 dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 2/156].

    Mahdiy bin Maimun berkata :

    سمعت محمد بن سيرين وما رآه رجل ففطن له فقال إني أعلم ما يريد إني لو أردت أن أماريك كنت عالماً بأبواب المراء: وفي رواية قال أنا أعلم بالمراء منك ولكني لا أماريك

    “Aku mendengar Muhammad bin Siiriin berkata saat didebat seseorang dan memahami maksud perkataan orang itu : ‘Sesungguhnya aku mengetahui apa yang kamu inginkan, Kalau saja aku ingin mendebatmu, maka aku telah mengetahui tentang cara-cara berdebat – dalam riwayat lain : Aku lebih mengetahui perdebatan dibanding kamu – Namun aku tidak mau berdebat denganmu” [Diriwayatkan oleh Al-Ajurriy dalam Asy-Syarii’ah hal. 61-62].

    Ibrahim An-Nakha’iy berkata :

    ما خاصمت قط

    “Aku tidak pernah sama sekali berdebat”.

    ‘Abdul-Kariim Al-Hauriy berkata :

    ما خاصم ورع قط

    “Seorang yang wara’ tidak akan pernah melakukan perdebatan”.

    Ja’far bin Muhammad berkata :

    إياكم والخصومات في الدين فإنها تشغل القلب وتورث النفاق.

    “Jauhilah oleh kalian berbantah-bantahan dalam masalah agama, karena dapat menyibukkan hati dan membuahkan kemunafikan” [Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 3/48].

    ‘Umar bin ‘Abdil-‘Aziiz pernah berkata :

    إذا سمعت المراء فاقصر

    “Apabila engkau mendengar perdebatan, maka tinggalkanlah”.

    من جعل دينه عرضاً للخصومات أكثر الثقل

    “Barangsiapa yang menjadikan agamanya sebagai ajang perdebatan, niscaya banyak beban/kesukaran yang menimpanya”.

    إن السابقين عن علم وقفوا وببصرنا قد كفوا وكانوا هم أقوى على البحث لو بحثوا

    “Sesungguhnya orang-orang terdahulu telah diam karena ilmu mereka. Dan kami menyaksikan mereka menahan diri (dalam perdebatan), padahal mereka adalah orang-orang yang kuat dalam pembahasan jika mereka mau membahasnya…”.

    Dan masih banyak lagi perkataan salaf dalam masalah ini.

    Akan tetapi, orang-orang yang datang kemudian banyak terpedaya oleh kondisi yang ada. Mereka mengira bahwa barangsiapa yang banyak berbicara dan hebat dalam berdebat dalam masalah-masalah agama, maka ia adalah orang yang paling berilmu (dalam hal yang ia bicarakan) dibanding selainnya. Padahal permasalahannya tidaklah demikian. Lihatlah apa yang ada pada shahabat besar dan ulamanya seperti Abu Bakr, ‘Umar (bin Al-Khaththaab), ‘Aliy (bin Abi Thaalib), Mu’adz (bin Jabal), Ibnu Mas’uud, dan Zaid bin Tsaabit; bagaimanakah keadaan mereka ? Perkataan mereka lebih sedikit dibandingkan perkataan Ibnu ‘Abbas, padahal mereka lebih berilmu dibandingkannya (Ibnu ‘Abbas). Perkataan tabi’iin lebih banyak dibandingkan generasi shahabat, padahal para shahabat lebih berilmu dibandingkan mereka (tabi’in). Begitu pula perkataan tabi’ut-tabi’iin yang lebih banyak dibandingkan tabi’in, padahal tabi’in lebih berilmu dibandingkan mereka (tabi’ut-tabi’in). Ilmu tidaklah diukur berdasarkan banyaknya riwayat dan perkataan, namun ilmu itu adalah cahaya yang dimasukkan ke dalam hati yang dengannya seseorang dapat mengenal kebenaran, membedakan antara yang haq dan yang baathil; kemudian hal itu dikatakan dalam ungkapan yang ringkas dan padat untuk mencapai maksud yang dikehendaki.

    wallohua’lam..
    selengkapnya silahkan baca di:
    http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/08/salaf-dan-perdebatan.html

  23. Semoga segala niatan baik untuk kemaslahatan ummat mendapatkan ridhoNya…

    http://lintahindonesia.wordpress.com/

  24. top markotop, mantap surantap, dont forget lets go to Astaga.com lifestyle on the net

  25. back to salafushalih is the true solution.pripun?

  26. http://www.facebook.com/profile.php?v=app_2347471856&ref=profile&id=1802861706#/note.php?note_id=200164009729

    BIGINIKAH AKHLAQ-AKHLAQ KALIAN YG KALIAN BANGGAKAN…????

    ana tahu persis bagaiamana akhlaq2 antum, ana juga punya teman dari kalangan antum di perbagai kota di Indonesia, bagaimana cara antum2 ini suka memfitnah dan mnjuluki ulama2 yg mmperjuangkan dienullah dg ikhlas dg julukan2 yg batil… na’udzubillah min dzalik….

    Allah azza wa jalla berfirman:
    “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa berita, periksalah dengan teliti (tabayyun) agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q. S. Al-Hujuraat: 6)

    YA ALLAH TUNJUKKANLAH KAMI KEDALAM DIEN-MU YG HAQ INI DG SETERANG2NYA, JAUHKANLAH KAMI DARI MAKAR SYRTAN….

    ALLAHU YAHDIIIK…

  27. klo aku,, mending memperbaiki diri sendiri daripada mosting kaya ginian,, baik yang ngaku salafi jihadi atau salafi non jihadi. kapan kita bersatu?

    dari yang masi bodoh dlm thullabul ‘ilmi

    • tidak ada istilah salafi jihadi dan non jihadi. yg ada hy Salafi, yaitu orang yg menisbatkan dirinya kepada generasi salaf, sehingga pemahaman agamanya sesuai dengan pemahaman para salaf. Salaf adalah 3 generasi terbaik yg dikabarkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu generasi shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.

      kalo mo bersatu ya bersatu diatas al-qur’an dan as-sunnah yg shahih berdasarkan pemahaman salafush shaleh, diluar itu persatuannya seperti sarang laba-laba ” tahsabuhum jami’an wa qulu buhum Syatta”

    • siaaaaap

  28. assalamu’alaikum….
    sebuah pemikiran apapun akan tampak jelas dalam sikap dan perbuatan. siapapun boleh mengeluarkan seribau dalil atau berhujjah denga hadist shohih dan fatwa ulama.kan tetapi kembali sikap antum semua yang membuktikan bagaimana pemahaman antum tentang dien.
    ana punya kenalan seorang ikhwan…dia mudah mengkafirkan..jelas takfiri..ikhwan2 PKS dikafirkan, SBY dikafirkan, wanitan-wanita tidak berjjilbab meksipun masih muslim mereka dikafirkan karena perbuatan dosa besar. bahkan peminum minumah keras pundia kafirkan.ni jelas manhaj khawarij. mudang mengkafirkan orang. berguru kepada seorang yang bukan dari kalangan ulama. bahkan fatwa-fatwa ulama pun di buang jauh karena tidak sesuai dengan “jalan” mereka. dengan alasan ulama tidak tau fakta…innalilaahi apakah antum telah membelah dada-dada ulama ynag penuh dnegan ilmu dan kehati-hatian…daripada kalian ynag mudah mengkafirkan sesama muslim dengan mudah. kata-kata kafir keluar dari mulutnya seperti orang bersin…si ini kafir…sis itu kafir…dia murtad..mereka murtadien….apakah ini manhaj salaf yang kalian gembar gemborkan??!!. apa gerangan dalam fikrian kalian???….naudzubilah. bukti sudah ada jangan banyak alasan. hati-hati pemikiran takfiri. ana hadir dala sebuat dauroh ynag di isi oleh syaikh kholid (pengisi kuliah di mesjid nabawi) ketikabeliau di bandung beliau sama sekali tidak setuju dengan aktivitas bom bunuh diri dalam bentuk apapun…dan beliau. bahkan berilmu dari ustadz-uztadz antum ynag kalian banggakan….masya Allah..ini bencana..ini fitnah !!

    • @abu ihsan
      masak seorang yang ngaku pengikut manhaj salaf memakai dalil yang tidak shohih dengan sumber seorang kenalan/ ikhwan ……
      mas seharunya antum tanya kok bisa begitu (kalau ndak tahu jujur saja)
      mas ,dosa itu di bagi dua ada yang menjadikan pelaku dosa menjadi kafir dan satu nya dosa yang menjadikan pelakunya tidak kafir akan tetapi sewaktu waktu bisa menjadikan pelaku jadi kafir contoh minum minuman keras itu dosa namun tidak mengkafirkan (dianggap pelaku maksiat ) namun bisa menjadi kafir jika menghalalkan minuman keras lha seharusnya antum tanya peminumnya menghalalkan atau tidak contoh lain pelaku zina adalah pelaku dosa besar namun tidak boleh di kafirkan dan sebaliknya seseorang yang bukan pelaku zina bisa kafir meski tdk melakukan zina jika dia menganggap bahwa zina itu halal dalam hal urusan politik masih ada perbedaan diantara ulama namun jika ada umat islam yang berkeyakinan bahwa demokrasi lah yang cocok di indonesia maka dia kafir karena telah menganggap syariat islam tidak cocok semoga Allah mengampuni dosa ini dan maha suci Allah yang telah menyempurnakan syariatnya

  29. Numpang lewat bro….
    Jika rekan2 ingin download komplet buku “Gurita Cikeas” file: pdf silahkan kunjungi:
    http://sudutp4nd4ng.wordpress.com/2009/12/28/download-isi-buku-gurita-cikeas/

  30. Kalo dua ust tersebut berani masing-masing berMUBAHALAH aja….

    • Tidak ada pendahulunya sesama muslim ber-MUBAHALAH, apa saya yang tidak tahu ya?
      Kalau dengan ahlul kitab ada, tapi ahlul kitab tidak berani.

      Kalau ada muslim mengajak muslim yang lain ber-MUBAHALAH saya kok kawatir yang mengajak menganggap kafir yang di ajak.

  31. LIHATLAH PEMBELAAN KALIAN TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR DENGAN CARA HARUS MENTAATI MEREKA DAN TIDAK BOLEH MELAWAN MEREKA SAAT INI DENGAN ALASAN KARENA KITA LEMAH…..
    KLICK http://www.metacafe.com/watch/yt-XHFY5BndFfI/taliban_2nd_video_of_captive_us_soldier_bowe_bergdahl_part_1/

  32. APAKAH KETIKA MEREKA PARA SALAFUSSALIH TIDAK MAU BERDIALOG LANTAS MEREKA MENJELEK-JELEKAN LAWAN MEREKA YANG DIANGGAP AHLU BID’AH DIFORUM SENDIRI LANTAS MEREKA TIDAK MENDATANGINYA UNTUK BERDIALOG? PADAHAL SAHABAT IBNU ABBAS BELIAU DENGAN TEGAR MENDATANGI KAUM KHAWARIJ UNTUK MENDEBAT MEREKA YANG AKHIRNYA MEREKA BANYAK YANG TAUBAT..JADI YANG KITA KLAIM SEBAGAI PENGIKUT SALAF INI MANA BUKTINYA? TERUS TERANG ANA SEKARANG SUDAH BERTAUBAT DARI PEMAHAMAN MURJIAH YANG SELAMA INI ANA ANUT DENGAN KEDOK”SALAFY”, SETELAH ANA BACA BUKU2 MEREKA YANG SELAMA INI DITAHDZIR OLEH UST2 TERNYATA DISANA PENUH DENGAN DALIL YANG SAHIH DAN PENERAPANNYA SESUAI DENGAN WAQI YANG ADA SEKARANG INI TIDAK SEPERTI YANG SELAMA INI KITA KAJI DENGAN DALIL YANG SAHIH TAPI SALAH PENERAPAN, SEBAGAI CONTOH DALIL2 TIDAK BOLEH MEMBERONTAK KEPADA PENGUASA DZALIM YANG MASIH MUSLIM KALIAN TERAPKAN KEPADA PENGUASA YANG SEKULER YANG ASLUL IMANNYA TELAH HILANG ALIAS TELAH MURTAD YANG MENGAKIBATKAN SALAH DALAM ALWALA’ WAL BARA’, YANG SEHARUSNYA PARA THAGUT INI KITA JAUHI MALAHN KITA BELA DAN YANG SEHARUSNYA PARA MUWAHHIDIN MUJAHIDIN INI KITA BELA MALAH KITA JAUHI DAN MUSUHI BAHKAN TIDAK SEGAN2 KITA ANGGAP MEREKA BUGAT, KHAWARIJ DAN TAKFIRI. ..KALAU ANTUM2 MAU MENCARI PERBANDINGAN ILMU ANTU BUKA AJA “www.millahibrahim.wordpress.com” ALHAMDULILLAH SETELAH ANA BUKA WEBSITE INI ANA DAPAT PANCERAHAN…

  33. KALAU LAH HANYA PULUHAN PENGACAU, APA ARTINYA DIBANDINGKAN DENGAN RIBUAN JAMA’AH YANG HADIR (KATANYA…)

    ANA MENCIUM KEDUSTAAN DI SINI, DENGAN CEPAT ENTE MENUDUH MEREKA YANG BEREAKSI ATAS TUDUHAN-TUDUHAN KOTOR PEMBICARA KEPADA SESAMA MUSLIM SECARA TERBUKA (PADAHAL KEPADA KAUM MUNAFIKIN DAN KAFIR MEREKA SEOLAH ENGGAN BERBICARA TERBUKA), BAHWA MEREKALAH KAUM TERORIS…….

    DI BALIK PERLINDUNGAN DGN MENGATAKAN BERSIKAP SEBAGAI SEORANG PENUNTUT ILMU, ENTE DKK MENGANGGAP DIRI LEBIH UTAMA……

    INTINYA…..BUKAN SIKAP SPONTANITAS JAMA’AH TERHADAP ISI PEMBICARAAN YANG JADI MASALAH (SEBELUM MELAKUKAN AKSI TSB, MEREKA TELAH MEMINTA KLARIFIKASI DAN PENGHENTIAN HUJATAN KEPADA SESAMA MUSLIM YANG SEDANG MELAKUKAN PEMBELAAN REAL KEPADA SODARANYA YANG SEDANG DIDZOLIMI OLEH KAUM MUNAFIKIN DAN KAFIR)…..NAMUN HAL ITU TIDAK DIGUBRIS…..

  34. Alhamdulillah, SALAF itu Jelas dan KHAWARIJ juga sudah Jelas

    Selama kita terus berupaya semurni mungkin untuk mengikuti AlQuran danAs Sunnah yang datang dari Allah dan RasulNya, niscaya kita benar-benar diatas yang benar dan jangan ragu. Adapun kesempurnaan adalah milik Allah. Bila kita selalu melakukan intropeksi diri, mengakui kesalahan, kembali kepada kebenaran, dan bertaubat kepada Allah, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya.

    Bertanyalah kepada Ahli ilmu jika kita tidak mengetahui suatu permasalahan. Mana Jihad/Teror, Nasehat/Hujatan, Penguasa Muslim/ Murtad dsb…..

    Setiap kebaikan adalah apa-apa yang mengikuti para pendahulu (salaf), dansetiap kejelekan adalah apa-apa yang diada-adakan orang kemudian(kholaf)” dan Tidak akan baik akhir dari umat ini kecuali kembali berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh generasi pertama

    Kebenaran itu diukur bukan dari siapa Tokohnya, Tetapi Kebenaran itu dari ALLAH Ta’la dan RasulNya Shalallahu ‘alaihi wasallam sesuai paham para Shahabat/salafus sholeh

    Ingat Shahabat adalah generasi terbaik ini, MUWAHIDDIN, dan MUJAHIDIN Sejati DAN ALIM “ILMUnya

    Betapa Banyak orang mengaku / dianggap MUWAHIDDIN atau MUJAHIDDIN tapi JAHIL MUROKKAB terhadap ilmu dien….

    • @hamzah ha ha ha ha lucu mas dari koment antum saya bisa reka reka kapasitas ilmu antum
      memang sudah jelas beda antar salaf dan khawarij akan tetapi lebih beda lagi antara salaf dengan “SALAFY ” coba antum renungkan ini
      1. Jika para salaf mendapati sebuah ayat mereka mereka cepat bermuhasabah jangan2 ayat tsb tertuju pada mereka akan tetapi jk salafy keblikannya dengan cepat di tujukan kpd kelompok umat islam lain
      2. Jumlah sahabat itu ribuan belum termasuk tabiin, tabiut tabiin dan merka memiliki kelebihan dan kekurangan masing2 memangnya antum bisa menjadikan kelebihan mereka dalam satu diri antum..i

  35. assalamu’alaikum…………….Weeeeeeeeeeeit jangan salah…TAKFIRI itu emang ebner-bener ada di INDONESIA…..bahkan TEMEN ANA JADI TAKFIRI…buktinya pas diskusi…ikhwan-ikhwan PKS (kader PKS) kata ‘sang takfir” ini semua kader PKS KAFIIIIIIIR…SBY KAFIIIR….TNI KAFIIIIR….eh pas kebetulan di depan ane ada SISWA Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri Bandung (STPDN) bandung lagi SHOLAT..ana tanya ke sang TAKFIRI yg lagi diskusi sama ane….TUH ADA SISWA STPDN LAGI SHOLAT DI DEPAN KITA YANG TIAP HARI KERJAAN SISWA STPDN BELAJAR TAHOGUT !!!< PANCASILA DAN UUD 1945….ana tanya ke takfiri ini…KAFIR GA TUH ORANG…DIA SISWA STPDN LAGI SUJUD KE ALLAH……..tau jawabannya ??!!!………CUMA BENGONG dan NGE LESS kesana kesini…AH DASAR TAKFIRI….!!! MENGAMBIL FATWA BUKAN KE ULAMA..TAPI KE TUKANG BESI !!!…

    • Dalam agama kita mengkafirkan orang adalah bagian dari syariat yang jadi masalah adalah apakah sudah memenuhi syaratkah seseorang itu untuk di kafirkan, pertanyaannya antum tahu ndak kenapa ……..setahu ana dalam uud 45 ada bagian yang mengajarkan bahwa agama itu sama yaitu sama sama memyembah tuhan ,mengajarkan kebaikan dan esensinya adalah agam islam dengan agama yang lain adalah sama hanya tata caranya saja yang berbeda coba tanyakan ke ustad antum bagaiman hukumnya orang yang berfaham seperti ini

  36. kalo mau tau tentang aqidah busuk dan syubhat-syubhat jama’ah hizbiayah salafi (ngaku aja loe) baca kitab “SALAH KAPRAH SALAFI” OLEH SYAIKH ABU MUHAMMAD ASHIM AL-MAQDISI, salafi zaman sekarang / ghulat murjiah / jahmiah ajaran sesat yang menentang syariat Allah, kasih sayangnya sama orang kafir, penguasa murtad, keras sama mujahidin, aqidah apa yang berkoalisi dengan penguasa thogut, kafir , murtad, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,dasar jahiliah

  37. Salafi adalah pemahaman yg di sukai para penguasa, kalo kalian mau dimanja2 para penguasa thoghut ya gabung aja salafi…kalo kalian takut para anjing2 negara ya gabung aja salafi…kalo kalian mau…
    HAI SALAPI, KALO KALIAN BERANI MENDATANGKAN ULAMA2 YG KAU SEBUT KHAWARIJ DAN BERANI MENJAMIN MEREKA TIDAK AKAN DIPENJARA OLEH PARA THOGHUT ITU, PASTI HUJJAH2 KALIAN AKAN PATAH…

  38. (abu faraas menulis:)
    assalamu’alaikum…………….Weeeeeeeeeeeit jangan salah…TAKFIRI itu emang ebner-bener ada di INDONESIA…..bahkan TEMEN ANA JADI TAKFIRI…buktinya pas diskusi…ikhwan-ikhwan PKS (kader PKS) jawabannya ??!!!………CUMA BENGONG dan NGE LESS kesana kesini…AH DASAR TAKFIRI….!!! MENGAMBIL FATWA BUKAN KE ULAMA..TAPI KE TUKANG BESI !!!…
    komentar:
    hai abu faraas, keliatan sekali kedangakalan ilmu km, omongan km keliatan DUSTA…belajar dulu jgn bising….

  39. sepertinya ada perdebatan antara neo khowarij dengan neo murji’ah.
    soalnya yang satu nuduh khowarij kepada lawan debatnya dan yang satu lagi nuduh murji’ah karena gak mau mengkafirkan pemerintah thogut..

    jadi yang ahlussunnah mana dong?
    mari kita perdalam ilmu..!!, niscaya kita akan temukan bahwa ahlussunnah ada di tengah-tengah. Wallahu a’lam

  40. PRESS RELEASE (ANGGOTA) LASKAR JIHAD

    ASALAMU’ALAIKUM.

    ANA SEBAGAI VETERAN LASKAR JIHAD SANGAT MARAH MELIHAT USTADZ ZAINAL ABIDIN DAN IKHWAN SALAFY DI “OBOK-OBOK”. DARI SEMENJAK PERJUANGAN LASKAR JIHAD DI MALUKU DAHULU KELOMPOK MMI (MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA) SELALU MENJADI DURI DALAM DAGING KAUM MUSLIMIN. SEKARANG MEREKA TAMBAH BERANI DENGAN MENGINTIMIDASI JUGA MENYERANG MAJELIS ILMU SALAFI.

    ANA MENGHARAP SELURUH IKHWAN SALAFY MERAPATKAN BARISAN. SETIAP AKAN DIADALAM TABLIK AKBAR ATAU BEDAH BUKU HENDAKNYA :

    1. PANITIA MEMBENTUK PASUKAN PENGAMAN RING SATU (DEKAT USTADZ PEMATERI) RING DUA ( DIDALAM LOKASI MAJELIS ILMU) RING TIGA (DILUAR LOKASI MAJELIS ILMU)

    2. HENDAKNYA PASUKAN KEAMANAN INTERNAL MEMILIKI ILMU BELADIRI YANG MEMADAI DAN MEMBAWA SENJATA

    2. BENTUKLAH TIM INTELIJEN, AMATI HAL-HAL YANG MENCURIGAKAN :
    a. Adanya gerombolan yang selalu bergerombol dan selalu membawa tas (biasanya senjata tajam)
    b. Curigai orang yang tidak dikenal yang membawa atribut/ciri tertentu seperti ada tulisan “MMI” atau JAT (jama’ah anshorut tauhid)

    3. JIKA DIKETAHUI ADANYA GEROMBOLAN KHAWARIJ PENYUSUP HARUS SEGERA RAPATKAN BARISAN PERKUAT RING SATU. (Pelajaran berharga buat panitia, ketika sudah tahu ada Ustadz “Khawarij” Halawi CS mengapa tidak langsung kordinasi dan antisipasi jika ada penyerangan)

    4. PANITIA HENDAKNYA SELALU MEMINTA PENGAMANAN (EKSTERNAL) DARI PIHAK KEPOLISIAN

    KEPADA SELURUH PANITIA YANG AKAN MENGADAKAN KAJIAN DISELURUH INDONESIA HENDAKNYA WASPADA, KAUM KHAWARIJ AKAN SEMAKIN BERANI JIKA KITA “LEMAH”. BERIKAN PERLAWANAN SEKUATNYA KETIKA MEREKA MENYERANG! WAJIB HUKUMNYA SEORANG MUSLIM MEMBELADIRI ATAU SAUDARANYA. JIKA CUMA 50 ORANG KHAWARIJ YANG MENYERANG HENDAKNYA SELURUH JAMA’AH YANG HADIR JANGAN CUMA “BENGONG” TETAPI AMBIL TINDAKAN KERAS!!

    KETIKA KITA BISA MEMPERLIHATKAN “TARING” MEREKA AKAN BERFIKIR 100X JIKA HENDAK MENGINTIMIDASI.

    SEMOGA SARAN DARI ANA BISA DIMBIL MANFA’ATNYA.

    TTD

    ABU MUHAMMAD RAFLY

    NB: informasikan pada ana jika ada kajian kaum khawarij di Lampung, Insya Allah akan ada sedikit “pelajaran” buat mereka, terutama jika Ustadz Halawi yang jadi pematerinya. infokan ke : ruqyahsyariyah@yahoo.com

  41. masalahnya mudah wahai ikhwaniy, siapa yang menganggap pemerintah indonesia kafir, silakan saja hijrah ke negeri islam menurut mereka, kalau tidak ada negeri islam didunia ini menurut mereka, maka silakan antum berpendapat tentang keadaan mereka…..

  42. nenek moyang mereka saja berani membunuh/mencela para shahabat nabi yang mulia, maka berhati2 lah dari mereka wahai kaum muslimin…

  43. Sebaiknya ummat Islam yang berpegang teguh dengan al Qur’an dan as Sunnah agar jangan mengaitkan antara Terorisme dan Jihad. Jihad adalah suatu perjuangan dalam merealisasikan tanda cinta seseorang atau sekelompok orang terhadap Allah, rasul dan Jihad Fi Sabilillah. Jihad adalah salah satu perintah Allah yang hukumnya wajib. Hanya orang-orang munafiklah yang selalu elergi terhadap kata Jihad. Mereka merasa telah berbuat untuk Islam, sementara mereka juga tetap menyamakan antara terorisme dengan jihadnya para mujahid. Contohnya Osama bin Laden dengan meninggalkan harta kekayaaannya yang berlimpah untuk berjuang membebaskan negara-negara Islam. A pakah orang-orang munafik tetap berkiblat kepada Amerika yang jelas-jelas selalu memutarbalikan fakta dan terus membunuh ummat Islam. Semoga tokoh-tokoh Islam yang katanya selalu menjadikan al Qur’an dan as Sunnah sebagai Pedoman Hidupnya tidak lagi mencari popularitas murahan yang tidak ada manfaatnya di hadapan Allah. Apa artinya Harta, Jabatan yang dikejar dengan berbagai cara bathil yang kelak akan menjadi bencana baginya di hadapan Allah swt. Mari berjihad melawan orang-orang Munafik dan juga orang-orang kuffar yang selalu berusaha meghancurkan Islam dan ummat Islam.
    Biarlah orang-orang Munafik dan Fasiq bergandengan tangan dengan para Kuffar terus menekan, tapi janji Allah pasti akan ditepati. yakinlah itu.
    آءَهُمْ أَوْ 􀑧 انُوا ءَابَ 􀑧 وْ آَ 􀑧 ولَهُ وَلَ 􀑧 آدَّ اللهَ وَرَسُ 􀑧 لاَّتَجِدُ قَوْمًا یُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخَرِ یُوَآدُّونَ مَنْ حَ
    أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
    Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, salingberkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. (Al Mujadilah: 22)
    قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللّهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
    Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.” QS. Al-Taubah:
    Teruslah berjuang wahai para Mujahid, sesungguhnya orang-orang kuffar dan orang munafik tetap menghalangimu, tapi ingat Allah akan selalu menunjukan dan membukakan jalan bagi orang-orang yang menolong agama NYA ( ISLAM )
    ALLAHU AKBAR – ALLAHU AKBAR – ALLAHU AKBAR

  44. assalamualaikum..

    Demi Allah akhi yang istiqamah diatas manhaj salaf
    ..
    kami SANGAT berbeda dengan KHAWARIJ..
    kami BERJIHAD dengan menuntut ILMU
    ..
    KHAWARIJ ‘berjihad’ dengan TERORISME dan ANARKISME..
    ..
    apakah hal tersebut sama akhi..
    ..
    Demi Allah akhi, Ust. Zaenal Abidin bin Syamsudin, Lc hafidhahullah adalah seorang tholabul ilm juga, beliau hanya mendakwahkan apa yang beliau ketahui tentang ilmunya, sedangkan kalian hanyalah MENFITNAH, FITNAH, dan FITNAH..

    wahai akhi.. apakah antum lebih LUAS ilmunya dibandingkan Ust. Zaenal Abidin?
    ..
    Demi Allah, PROVOKASI bukanlah Ahlaq Rasulullah shallallahualaihiwassalam dan para Salafush Shalih..

    shoh?

Tinggalkan Balasan ke sugiyanto Batalkan balasan