Belajar Ilmu Syar'i dan Ilmu duniawi bersama Abuzahra

Ilmu Akhirat dan Dunia Haruslah Seimbang

Shahih Adabul Mufrad

9 Komentar

Download Shahih Adabul Mufrad

Kitab Adabul Mufrad berisi hadits-hadits mengenai Adab yang dikumpulkan oleh Imam Bukhari. Sebagian hadits terdapat dalam kitab Shahih-nya dan sebagian lagi tidak.

Adabul Mufrad

Mengingat pentingnya kitab ini, Syaikh Albani kemudian menelitinya dan memisahkan antara hadits-hadits shahih dan dha’if. Shahih Adabul Mufrad inilah yang kemudian dibuat dalam bentuk eBook CHM.

Insya Allah jika diberikan kemudahan, Dha’if Adabul Mufrad akan dibuat pula dalam bentuk CHM sehingga dapat menjadi eBook Adabul Mufrad yang utuh.

Download CHM (1,65 mb), Mirror 1, Mirror 2

Sumber: raudhatulmuhibbin.org

Penulis: kusnanto_abuzahra

Perkenalkan nama saya Kusnanto yang lahir pada tanggal 7 September 1978 di Bogor, dikaruniai dua orang anak perempuan yang sangat lucu2, Insya Allah Adik baru akan menyusul...Amin.

9 thoughts on “Shahih Adabul Mufrad

  1. hanya orang2 sombong berlaga pintar yang men dhoifkan kitab2 Shahih Imam Bukhari yang bahkan Mereka tidak hidup sezaman dengan Imam Bukhari yang hidup sezaman dengan para tabi’ut ,tabi’in..

    Wallahua’lam.

    • hanya orang taklid buta saja yang menganggap apa saja yang mengatasnamakan bukhari 100% benar

    • Saudaraku Muslim yang semoga mendapatkan rahmat dari Allah Ta’ala.

      Kitab Imam Bukhari yang dijamin keshahihannya adalah kitab Shahih Al Jami’ ( Al Jami’ Ash Shahih ) atau yang sering disebut Shahih Bukhari yang terdiri dari 9082 hadits yang disyarah Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Baari, jadi tidak semua kitab karangan beliau dijamin shahih semua. Salah satunya kitab Adab Al Mufrad, ada hadits-hadits yang shahih dan ada yang dha’if.

      Imam Bukhari lahir pada 194 H, jadi sudah setelah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad terlahir, dan saat itu para sahabat sudah tidak ada, karena shahabat telah wafat semua setelah 100 tahun dari wafatnya Rasulullah atau sekitar 110 H. Jadi beliau tidak hidup pada jaman shahabat tapi hidup setelah masa Imam Ahmad.

      Saya salut dengan semangat saudara dalam membela sunnah, namun alangkah baiknya jika semangat itu kita iringi dengan ilmu yang benar. Sehingga ketika nanti perkataan, pendengaran, dan perbuatan kita dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Ta’ala, kita tidak termasuk orang-orang yang menyesal.

      Para ulama adalah orang yang ‘alim (berilmu) dan yang paling takut terhadap Allah Ta’ala. Hanya saja mungkin kitalah yang belum tahu tentang suatu hal dan harus lebih banyak belajar lagi agar lebih berilmu dan takut terhadap Allah Ta’ala.

      Marilah kita beristighfar terhadap kekhilafan kita.

  2. assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, minta alamat link downloadnya. semoga kita termasuk saudara-saudara Rasulullah yang beliau tunggu di telaga Al-Kautsar, amin.

  3. Jazakallah Khoiron Jaza

  4. hebat bener albani..bisa mengkoreksi imam bukhori..konon katanya albani ini belajar hadits autodidak…alias ga bersanad..lalu dengan gagah berani berkata ini dhoif itu shohih…syukron atas e-book nya…tapi saya ga akan telan mentah2 bukunya albani..konon katanya hadits/atsar imam ali ra mencium tangan dan kaki sayyidinaa abbas ra dihilangkan olh albani dlm shohih adabulmufrod ini

  5. dalam mushtolah hadits ada syarat-syarat tertentu untuk menjadi rawi yang diakui kredibilitasnya oleh ulama hadits. diantaranya adalah tidak majhul, baik itu majhul pribadinya atau majhul gurunya. ini baru untuk rawi.
    apalagi muhaqqiq, atau mukharri yang memiliki kredibilitas untuk men-shahihkan atau men-dha’ifkan rawi, atau matan hadits tertentu.
    ane gak liat al-bani lebih mumpuni ketimbang Imam Bukhori.
    jadi gak pada tempatnya dia membuang hadits yang telah dipilih, diteliti, dan diakui oleh Imam Bukhori.
    okelah, Imam Bukhori dan kitabnya tidak ma’shum. tapi apa iya muhaddits sekaliber beliau sembarangan dengan mencatut hadits dho’if?! Apalagi bila itu bisa masuk dalam ranah akidah?!
    gak mungkin akhi..

  6. Menganggap sesuatu yang bukan dari Nabi saw sebagai hadits Nabi berarti telah membuat kedustaan terhadap Nabi saw. Sama halnya menganggap sesuatu yang berasal dari Nabi saw bukan sebagai hadits Nabi saw. Oleh sebab itu perlu ilmu yang mendalam dan kehati-hatian yang tinggi dalam menilai sebuah hadits. Itu semua hanya bisa dilakukan oleh para ulama yang ‘alim dan wara’ serta yang meneladani sifat-sifat Rasul saw. Kini terserah kita masing-masing, lebih mempercayai ulama sekarang atau ulama terdahulu yang keilmuannya, kealimannya, kewira’iannya, kezuhudannya serta akhlaqnya yang tidak diragukan lagi, disamping kedekatan massanya dengan zaman Rasulullah saw yang berarti lebih sedikitnya fitnah dan lebih otentiknya informasi tentang hadits yang diperoleh oleh para ulama salaf. Semoga kita diberi ketetapan dan keteguhan dalam hati kita untuk selalu berpegang kepada yang benar.

  7. Manusia tidak ada yg maksum,terhindar dari dosa,,,coba lihat saja di zaman keemasan sprt abu hanifah saja atau zaman imam syafii mah bnyk pendapat mereka yg salah dan diperbaiki oleh ulama berikutnya sperti bukhari,muslim dll…jadi knapa kok antum heboh kalo syeh albany menkoreksinya…dan antum jgn sembarang berbicara tentang ulama…demi allah darah mereka beracun…berhati hati bicara dan memburukkan mereka karna mereka wali allah

Tinggalkan komentar